Kamis, 17 November 2011

PYGMALION, BERPIKIR POSITIF

Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan disenangi teman dan tetangganya.

Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik. Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini."

Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga,kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."

Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkan yang untuk urusan lain yang lebih perlu."Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."

Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidair positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadipositif.

Misalnya, jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita. Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadicerdas.

Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekalikemungkinan kita akan mencapai keberhasilan. Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.

Kalaukita menganggap teman kita tidak suka terhadap kita, akhirnya ia betul-betul tidak suka terhadap kita.Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.
Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.

Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang BAIK dan SUKSES & hadiahnya cuma barang murah." Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri.Kita menjadi mudah curiga.

Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif,kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, "Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita."Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai. Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita
memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah.

Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai. Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya
dari segi yang baik.

"Mulai dari sekarang coba kita untuk berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan"  :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar